Menurut laporan sebuah harian lokal Turki, Daily News saat ini di negara tersebut terjadi booming jumlah orang yang berkonsultasi dengan ahli jiwa serta penggunaan obat-obatan anti-depresi dan anti-psikotik.
Berdasarkan data yang mereka dapat, obat anti-depresi yang di konsumsi oleh warga Turki melonjak 26 juta kotak pada tahun 2008, sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2003 hanya 14 juta kotak. Selain itu penghasilan dari sektor ini mencapai 12,1 miliar lira Turki atau sekitar 8,2 juta dolas AS di tahun 2008 saja. Sedangkan dibandingkan tahun 2002, pemasukan dari sektor ini hanya 4,8 miliar lira.
Surat kabar tersebut juga mengutip pernyataan Halis Ulas, pejabat urusan hubungan luar Negeri di Perhimpunan Psikiatri Turki yang menyatakan bahwa kesehatan mental nasional saat ini dalam keadaan yang baik dan tidak perlu dikuatirkan. Booming yang terlihat melalui data tersebut, menurut Halis hal itu sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk di negeri itu.
Selain itu menurut Halis, bertambahnya jumlah ahli ilmu jiwa di Turki menyebabkan para dokter yang praktik di lapangan memberi resep obat yang tidak sesuai dengan diagnosisnya. Hal ini juga menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah penjualan obat anti-depresi.
Wah.. mengerikan sekali kalau konsultasi ke dokter jiwa malah diberi obat dengan asal-asalan. Banyaknya orang yang konsultasi ke ahli jiwa menunjukkan adanya kegelisahan pada banyak orang di negara tersebut. Andaikata para ahli jiwa itu mengenal Tuhan, tentu resep yang ada di Alkitab yang berkata "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku," akan lebih manjur menyembuhkan orang-orang tersebut.
Sumber : Antara News/VM